FENG SHUI ADALAH LOGIS, BUKAN KLENIK
" Upaya Menciptakan Hunian Yang Bersahabat Dengan Alam Untuk Keberuntungan Hidup Penghuninya "
PERTANYAAN :
Saya
Endru di Magelang. Apakah Feng Shui itu termasuk ilmu klenik / mistik?.
Bagaimana keterkaitannya dengan alam, hunian, penghuninya. Benarkah
Feng Shui dapat mendatangkan keberuntungan hidup? Mohon penjelasannya
& terima kasih.
JAWABAN :
Istilah
"Feng Shui" dalam era kehidupan modern saat ini, mulai banyak diminati
karena menarik perhatian setiap orang. Banyak orang yang sering
mendengar istilah Feng Shui, tetapi masih belum mengetahui lebih jauh
mengenai makna yang sesungguhnya, juga banyak persepsi yang kadang kala
tidak benar dan menyimpang, sehingga pada akhirnya menimbulkan
pertanyaan-pertanyaan yang tidak ada ujung-pangkalnya. Maka, perlu ada
penjelasan mengenai makna Feng Shui secara lebih mendalam agar dapat
diketahui oleh banyak orang, menyangkut elemen-elemen yang ada di
dalamnya dan kegunaan dari Feng Shui.
Pengetahuan
Feng Shui sebenarnya tidak jauh berbeda dengan pengetahuan "Primbon"
(dari Jawa), pengetahuan "Asta Kosala-Kosali" (dari Bali), dan
pengetahuan "Geomancy" (dari Barat). Pengetahuan Feng Shui sendiri asal
mulanya dari negara Cina Kuno (Tiongkok). Akar fisafat Feng Shui sebagai
pemahaman antara hubungan Manusia dengan Alam, sebagai dasar ilmu Feng
Shui.
Pengetahuan
Feng Shui pada dasarnya adalah ajaran mengenai kebaikan dan kebenaran
untuk kehidupan manusia, di mana manusia diajak untuk dapat hidup
seimbang dan selaras dengan alam, serta yang terpenting agar manusia
tidak lupa dan selalu menghormati Pencipta-nya. Feng Shui dapat menuntun
manusia mengenai cara hidup yang baik yang saling menguntungkan dan
saling mendukung.
Pengetahuan
Feng Shui merupakan kepercayaan turun-temurun bagi masyarakat Cina Kuno
mengenai pertimbangan-pertimbangan yang baik dalam membangun sebuah
bangunan. Penerapan aspek Feng Shui yang benar pada sebuah bangunan akan
membuat bangunan tersebut berfungsi lebih maksimal sesuai dengan tujuan
yang diharapkan. Secara garis besar, tujuan yang akan dicapai dalam
penerapan Feng Shui adalah kemakmuran (prosperity) dan kebahagiaan
(happiness).
Istilah
"Feng Shui" berasal dari dua suku kata, yaitu : "Feng" berarti "angin"
(aktif, "yang", putih), dan "Shui" berarti "air" (pasif, "yin", hitam).
Inti ajaran Feng Shui, yakni menciptakan keseimbangan (balancing) dan membuat keselarasan (harmony).
Dalam
kebudayaan masyarakat Cina, dikenal adanya tiga keberuntungan, yang
sebenarnya sudah melekat pada diri seorang manusia sejak dia dilahirkan
dengan kadar yang berbeda-beda, di mana akan berperan lebih jauh dalam
menentukan kehidupannya kelak. Tiga keberuntungan tersebut, terdiri dari
: Keberuntungan Langit (Tian Cai) yang berupa "Takdir", Keberuntungan
Manusia (Ren Cai) yang berupa "Nasib", dan Keberuntungan Bumi (Di Cai)
yang berupa "Feng Shui". Jadi sebenarnya posisi "Feng Shui" adalah salah
satu dari tiga keberuntungan seorang manusia. Yang perlu diketahui
bahwa "Takdir" seorang manusia bersifat "statis", berarti tidak dapat
dilawan / diubah karena sangat bergantung pada Yang Maha Kuasa, apabila
seseorang ditakdirkan "hidup" maka akan "hidup" dan apabila seseorang
ditakdirkan "mati" maka akan "mati", kita sebagai manusia tidak dapat
mengelaknya, hanya dapat berdoa memohon kemurahan-Nya. Sedangkan "Nasib"
dan "Feng Shui" seorang manusia, lebih bersifat "dinamis" / dapat
berubah-ubah. Apabila seseorang mempunyai "Nasib" yang baik tetapi tidak
ditunjang dengan "Feng Shui" yang baik pula, maka keberuntungan yang
diperolehnya tidak akan maksimal. Sedangkan apabila seorang manusia
mempunyai "Nasib" yang buruk, akan tetapi ditunjang dengan "Feng Shui"
yang baik, maka "Nasib"-nya yang buruk akan terangkat dan berubah
menjadi baik sehingga keberuntungan yang diperolehnya akan maksimal.
Jadi dapat diketahui bahwa peran "Feng Shui" dalam hidup seorang manusia
sangatlah penting karena dapat memperbaiki "Nasib" yang kurang baik, di
mana bertujuan untuk memperoleh keberuntungan yang lebih baik mencakup
keberuntungan fisik (kekayaan, uang, harta, dan lain-lain) dan
keberuntungan non-fisik (kesehatan, keselamatan, kebahagiaan, karier,
cinta, dan lain-lain). "Feng Shui" berkaitan erat dengan bumi sebagai
tempat hidup manusia. Bumi berkaitan dengan lahan / tanah yang digunakan
untuk mendirikan rumah / bangunan. Sehingga secara langsung, Feng Shui
berkaitan dengan tanah dan bangunan seorang manusia tempat dia tinggal /
hidup. Ibarat analogi suatu ladang jagung, di mana apabila
lahan/tanahnya tidak diolah & tidak dipupuk dengan baik maka akan
tumbuh tanaman jagung yang jelek,kurus,kering,dan akhirnya mati; tetapi
apabila lahan/tanahnya diolah & dipupuk dengan baik maka akan
dihasilkan biji-biji jagung yang subur & gemuk, di mana peranan Feng
Shui dalam kehidupan manusia dapat digambarkan seperti analogi "ladang
jagung" tersebut.
Penerapan
Feng Shui sangat luas dan pada prinsipnya sama, biasanya cenderung
diterapkan untuk sebuah "bangunan", diantaranya adalah untuk bangunan
rumah tinggal, bangunan kantor, bangunan komersial, dan lain-lain. Pada
prinsipnya, penerapan Feng Shui adalah menyelaraskan antara alam /
lingkungan (makrokosmos), bangunan / hunian (mikrokosmos), dan manusia /
penghuni, demi keberuntungan manusia sendiri sebagai pengguna bangunan.
Penerapan
ilmu Feng Shui sangat berkaitan erat dengan Arsitektur sebagai ilmu
yang mempelajari seluk-beluk bangunan. Ilmu Feng Shui dan Arsitektur
ibarat 2 mata uang yang saling mengisi & mendukung. Ilmu Feng Shui
sebenarnya adalah bersifat "logis". Ilmu Feng Shui bukan seperti ramalan
nasib (bukan paranormal / bukan mistis / bukan klenik). Acap kali
terjadi “penyimpangan” di mana ilmu Feng Shui disalahgunakan untuk
ramalan nasib manusia yang kesannya menjadi mistik / klenik. Padahal
secara logika, nasib manusia tidak ditentukan oleh “seorang paranormal”.
Jika “seorang paranormal” dapat menentukan nasib manusia, berarti dia
sudah “melebihi” Yang Maha Kuasa, dan ini berarti dia telah “menentang”
Yang Maha Kuasa. Hal ini sangat tidak dibenarkan dalam ajaran ilmu Feng
Shui. Padahal jika ditilik dari akar filosofinya, ilmu Feng Shui adalah
untuk penataan ruang / bangunan. Ilmu Feng Shui sebenarnya adalah
seperti ilmu alam saja / metafisika, yang berprinsip pada keseimbangan
& keselarasan dengan memperhatikan alam & tidak boleh menentang
alam, di mana untuk mencapai kemakmuran & kebahagiaan. Ilmu Feng
Shui adalah “seni” / “estetika”, ilmu Feng Shui bukan “klenik” tetapi
ilmu ini lebih sebagai upaya untuk menciptakan hunian yang bersahabat
dengan alam untuk keberuntungan hidup penghuninya.
Pengetahuan
Feng Shui dilatarbelakangi oleh beberapa falsafah dasar, di antaranya :
Tiga Keberuntungan, Yin-Yang, Chi, Lima Unsur, Pa-Kua, Gunung dan Laut,
Luo-Pan, Posisi Simbolis Lima Binatang, Mistar Feng Shui, dan
lain-lain.
Penerapan
Ilmu Feng Shui ini misalnya : mencari orientasi bangunan yang baik,
mencari tanggal pembangunan yang baik, mencari tata letak bangunan /
ruang yang baik, mengatur aliran energi “chi” (sheng chi) yang baik di
dalam rumah, dan sebagainya. Penciptaan suatu bangunan juga diperlukan
pendekatan ilmu-ilmu yang lain, misalnya psikologi, sosiologi,
antropologi, dan sebagainya.
---> kirim data via email ( junianto.setyono@gmail.com )
o
data kelahiran semua
penghuni
o
bentuk lahan, posisi jalan,
arah utara
o
gambar denah (file jpeg
atau file pdf) / menuliskan daftar kebutuhan ruang (jika bangunan belum ada)
o
cantumkan luas lahan (m2),
luas bangunan (m2), & jumlah lantai bangunan (1 lantai, 2 lantai, dst)
o
cantumkan nomor handphone
Anda.
--->
konfirmasi via sms setelah kirim data ke : nomor hp yang tercantum pada judul yang paling atas.